PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN AFRICAN NIGHT CRAWLER

Cacing sebagai binatang pengurai telah banyak kita kenal, disamping itu cacing juga mempunyai nilai ekonomis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.  Terutama beberapa tahun belakangan ini banyak peternak baru bermunculan, kebanyakan mereka ini tergiur dengan berita bahwa beternak cacing itu mudah dan murah dengan hasil melimpah.  Benarkah hal tersebut?  Untuk menjawabnya, yuk kita sama-sama belajar dari uraian berikut ini, lets cekidot…..

https://www.instagram.com/p/B0XURkql1JY/?utm_source=ig_web_copy_link

Cacing…. ya hewan yang satu ini telah lama menjadi sahabat Omah Cacing, walaupun resikonya kita musti berkotor-kotor ria, berlepotan dengan bahan limbah….tapi lha gimana lagi, lha wong sudah terlanjur cinta….hahahaha.   Semuanya tidak menjadi halangan apalagi bagi yang sudah merasakan manisnya hasil dari budidaya cacing ini.  Yuk, tidak berlama-lama lagi…. dalam berbudidaya cacing tanah khususnya jenis Lumbricus Rubellus  (LR) dan African Night Crawler (ANC) membutuhkan Media dan pakan disamping kandang cacing tentunya.  Dalam uraian terdahulu kita juga sudah belajar tentang media tentang pakan tentang media sekaligus pakan.  Kali ini kita akan kembali belajar bersama tentang “pakan”.  Sumber makanan cacing LR / ANC ini tidaklah sulit, jikalau kita mau dan sedikit kreatif, sebenarnya disekitar kita cukup banyak sumber bahan atau limbah yang bisa dijadikan sumber pakan antara lain, dedaunan, sayuran, kohe, sisa dapur, sisa makanan atau limbah pasar.   Hal yang terakhir ini sungguh amat sangat berlimpah.  Kita bahkan bisa mendapatkannya dengan gratis alias free alias sak kuate nggowone hahahahaha.  Sebelum di sajikan kepada masyarakat cacing kita, alangkah baiknya bila kita proses atau kita masak terlebih dahulu biar masyarakat merasa di perlakukan dengan kasih sayang….maka mereka juga akan membalas dengan kasih sayang juga dengan badan mereka yang gendut-gendut sehingga lebih banyak lagi mendatangkan pendapatan bagi si pembudidayanya.  Bagaimana cara mengolahnya?  Cukup mudah dan simpel kok… setelah kita mendapatkan limbah pasar tadi, sebaiknya kita cuci dulu untuk mengurangi residu yang ada dalam limbah sayuran atau buah tadi setelah itu masuk dalam proses pencacahan atau penggilingan dan langkah selanjutnya adalah proses fermentasi.

Proses fermentasi sayuran ini juga tidak memerlukan waktu yang lama, cukup 1 – 3 hari saja tergantung macam fermentasinya.  Setelah waktu tersebut limbah pasar yang berupa sayuran tadi telah siap disajikan pada masyarakat cacing kita.  Apabila kita mempunyai alat penggiling,  hasil fermentasi tersebut bisa kita lumatkan lagi agar lebih cepat di serap oleh masyarakat cacing kita.  Cara pemberiannya sedikit di kubur, hal ini untuk menghindari lalat atau binatang lain menyerbu pakan tersebut.  Keuntungan pakan fermentasi antara lain pakan lebih lunak, serat kasar berkurang, dan kandungan nutrisi meningkat sehingga akan sangat bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat cacing.

Nah sahabat, bagaimana menurut para sahabat, apakah budidaya cacing ini rumit, sulit ataukah mudah?  Coba kita tanya pada rumput yang bergoyang….seperti kata salah satu lirik lagunya Ebiet.  Tetap semangat dan terus berkarya untuk menjadi berkat bagi semua….God Bless U all.

(Abraham)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *